BAB IV
(Pemuda
dan Sosialisasi)
Pemuda adalah
manusia yang amat sangat di harapkan, mereka akan meneruskan
perjuangan para pendahulunya untuk membangun dan memajukan masa depan negara.
Generasi penerus bangsa yang kita sebut juga sebagai pemuda harus mempunyai
kualitas yang amat sangat baik agar negara maju dan berkembang dengan baik di
masa depan.
Sosialisasi adalah
beberapa individu yang membaur atau berkomunikasi di dalam kehidupan
bermasyarakat, dan mereka aktifitas saling membantu dan menolong karena ada
visi dan misi tertentu yang ingin mereka capai.
INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, masas ini memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian, seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
Anomi menurut Enoch Markum, muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma. Misalnya norma A yang ditanamkan dalam keluarga sangat bertentangan dengan norma B yang ia saksikan di luar lingkungan keluarga.
Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, masas ini memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian, seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
Anomi menurut Enoch Markum, muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma. Misalnya norma A yang ditanamkan dalam keluarga sangat bertentangan dengan norma B yang ia saksikan di luar lingkungan keluarga.
Pengertian dari internalisasi adalah
belajar dan sosialisasi pada dasarnya mempunyai persamaan. Karena kedua hal
tersebut berlangsung melalui interaksi sosial. Internalisasi lebih di tekankan kepada norma-norma individu
yang meng internalisasikan norma-norma tersebut, akan tetapi norma-norma
tersebut mendarah daging atau turun temurun dalam jiwa para masyarakat.
Belajar di tekankan kepada tingkah
laku seorang individu, seperti
bertambahnya pengetahuan atau ilmu dalam diri seoseorang yang tadinya seseorang
itu tidak tahu, tapi karena dia belajar maka ia menjadi tahu, dan proses
belajar berlangsung melalui lingkungan hidup orang itu sehari-hari maupun
lembaga pendidikan.
Sosialisasi di tekankan kepada
individu yang berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar, karena
dalam dalil kehidupan manusia atau seseorang itu tidak dapat hidup sendiri
melainkan butuh bersosialisasi agar seseorang itu dapat mencapai hal yang ia
inginkan.
Proses sosialisasi adalah
proses pembentukan tingkah laku,dan pola pikir seseorang.
Proses tersebut terbagi dalam 4 proses yaitu
:
1. Tahap meniru adalah
seseorang yang berinteraksi atau bersosialisasi dengan keluarga,dimana keluarga
itu sangat mempengaruhi tingkah laku dan pola pikir seseorang tersebut di masa
pertumbuhan seseorang itu. Lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi
pembentukan seorang individu dalam tahap ini.
2. Tahap persiapan dialami
sejak lahir, manusia mengalami proses pengenalan secara bertahap di dunia untuk
siap berbaur dalam berbagai kelompok kehidupan yang tersebar di seluruh dunia.
3. Tahap siap adalah
aksi peniruan yang dilakukan di dalam keluarga yang sudah mulai berkurang di
gantikan oleh peran yang secara langsung di mainkan oleh individu itu sendiri
dengan penuh kesadaran. Kemampuannya beradaptasi dengan teman-temannya yang
memiliki kemampuan sama atau berbeda sehingga memungkinkan untuk bermain secara
bersama-sama. Dan dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan
yang lain.
4. Tahap penerimaan
norma kolektif adalah seseorang itu sudah dewasa,seseorang tersebut sudah
dapat bercampur dengan masyarakat luas. Dengan ini seseorang tersebut sudah
tidak lagi berinteraksi dengan teman-teman yang berada di sekitarnya, melainkan
sudah berinteraksi dengan masyarakat luas.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat sama-sama
komponen yang biasanya meluapkan aspirasinya dalam kehidupan politik,dalam hal
ini mahasiswa dan pemuda merupakan komponen yang sama dengan warga yang lainnya
di dalam bermasyarakat. Mahasiswa sebagai kaum intelektual setelah lulus nanti
akan bekerja dan akan memiliki kehidupan yang relatif sama dengan warga
lainnya.
Pemuda
dan Identitas
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
adalah agar semua pihak yang turut serta dan bekepentingan dalam penanganannya
benar benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat
terarah,menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang di
maksud.
Dua
pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda :
1. Generasi muda
sebagai subyek pembinaan dan pengembanganadalah mereka
yang telah memiliki bekal –bekal dan kemampuan serta landasan untuk
dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya,
guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan
berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
2. Generasi muda
sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah
mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan
potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat
bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional
Masalah-masalah generasi muda , berbagai permasalahan
muncul pada saat ini antara lain :
1. Menurunnya jiwa
idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat
termasuk para generasi muda.
termasuk para generasi muda.
2. Merasa ragu akan
yang di alami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3. Keseimbangan yang
masih kurang antara jumlah generasi muda dengan fasilitas
pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun nor formal. Tingginya jumlah
putus sekolah yang di akibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan
generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun nor formal. Tingginya jumlah
putus sekolah yang di akibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan
generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
4. Kurangnya lapangan
kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat
pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan
mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat
kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan
berbagai problem sosial lainnya.
pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan
mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat
kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan
berbagai problem sosial lainnya.
5. Kurannya gizi yang
dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan
dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.
dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.
6. Masih banyaknya
perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat
daerah pedesaan.
daerah pedesaan.
7. Pergaulan bebas
yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan
keluarga.
keluarga.
8. Meningkatnya
kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
9. Belum adanya
peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
Potensi-potensi
generasi muda yang harus di kembangkat adalah
1. Idealisme dan
daya kritis, secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang
ada, maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar
mampu mencari gagasan baru.
2. Dinamika dan
kreatifitas , adanya idealisme pada generasi muda,
maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yakni kemampuas
dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan
kekurangan-kekurangan yang ada atau pun mengemukakan gagasan-gagasan/alternatif
yang baru sama sekali.
3. Keberanian
mengambil resiko, perubahan dan pembaharuan termasuk
pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun
mengambil resiko itu adalah perlu jika kemajuan ingin diperoleh.
4. Optimis dan
kegairahan semangat, kegagalan tidak menyebabkan generasi muda
patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda
akan meruakan daya pendorong untuk mencoba maju lagi.
5. Sikap kemandirian
dan disiplin murni, generasi muda memiliki keinginan untuk
selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu
dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya, agar dengan demikian
mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
6. Terdidik,
walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik
dalam arti kuantitatif maupun dalam arti kualitatif generasi muda secara
relatif lebih terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi-generasi
pendahulunya.
7. Keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan, keaneka
ragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat merupakan hambatan jika hal itu dihayati secara
sempit dan ekslusif
8. Patriotisme dan
nasionalisme, pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan dan
turut serta memiliki bangsa dan negara di kalangan generasi muda perlu leih
digalakkan, pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan
kesiapannya untuk membela dan mempertahankan bangsa dan negara dari segala
bentuk ancaman
9. Sikap kesatria,
kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta
tanggung jawab sosial yang tinggiadalah
unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan terus menjadi sikap kesatria di
kalangan generasi muda indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan
keadilan bagi masyarakat dan bangsa
10. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi,
generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu
dan teknologi secara fungsional dapat dikembangkan
sebagai transformator dan dinamistor terhadapat lingkungannya yang lebih
terbelakang dalam ilmu an pendidikan serta penerapan teknologi, baik yang
maju,maupun yang sederhana.
Tujuan
proses sosialisasi :
1. Individu harus
diberi ilmu pengetahuan yang di butuhkan bagi kehidupan kelak di
masyarakat.
masyarakat.
2. Individu harus
mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan
kemampuannya.
kemampuannya.
3. Pengendalian
fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas
diri yang tepat.
diri yang tepat.
4. Bertingkah laku
selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang
ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.
ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.
Perguruan
dan Pendidikan
Cara mengembangkan potensi generasi muda bisa dengan
pembinaan sedini mungkin difokuskan kepada angkatan muda pada tingkat SMP atau
SMA, dengan cara penyelenggaraan lomba karya ilmiah tingkat nasional oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Program-program studi dalam berbagai ragam
pendidikan formal. Di bina di gembleng di laboratorium-laboratorium dan pada
kesempatan-kesempatan praktek di lapangan.
Pendidikan dan perguruan tinggi adalah komponen
atau alat negara untuk melakukan proses belajar mengajar agar memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas, terampil, dan kompetetif.
Seseorang yang berkesempatan bersekolah di perguruan
tinggi tentunya dia mempunyai tujuan seperti ingin mendapat ilmu yang lebih
luas, agar dapat lebih bersaing di tingkat dunia atau sebagai bekal untuk masa
depannya.
Sumber :
MKDU ilmu sosial dasar
novifadillah.blogspot.com
pemuda-dan-sosialisasi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar